Nadin Amizah
Berita Selebritis

Nadin Amizah ekspresikan diri lewat Karya “Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya”

Album Baru Nadin Amizah

Penyanyi dan pencipta nyanyian Nadin Amizah siap Slot777 Gacor kembali memanjakan kuping dan meluluhkan hati pendengar lewat album terbarunya bertajuk “Untuk Dunia, Cinta, dan Kumalnya”.

Album teranyar Nadin Amizah itu mengusung tema besar menemukan cinta untuk diri sendiri lewat cinta dari orang-orang terkasih.

“Di permulaan album perihal kebencian diri sendiri, terus di tahap keduanya nyanyian-nyanyian romantis untuk orang lain. Nah, saya ingin meleburkan konsep bahwa mungkin wajib lewat dicintai orang lain dulu untuk dapat mencintai diri sendiri,” kata Nadin Amizah menyebutkan inti album barunya itu lewat keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Terinspirasi oleh hubungan romansa yang dijalaninya dan terasa lebih baik dibanding sebelum-sebelumnya, Nadin Amizah  awalnya berniat menghasilkan album dengan nyanyian-nyanyian cinta. Namun, sesudah menulis sebagian nyanyian usai konser “Selamat Ulang Tahun” di akhir 2022, dia merasa ada kisah pendahuluan yang perlu diceritakan untuk melengkapi manisnya nyanyian-nyanyian cinta itu

Di samping membedah ketiga fase perjalanan cintanya, Nadin Amizah juga memanfaatkan album itu untuk meluruskan persepsi yang terbangun dari luar terhadap dirinya, terutamanya perihal musik dan sosoknya yang acapkali dielu-elukan sebagai “Ibu Peri” dengan satu variasi warna musik.

Baca juga:

Juara Kontes Kecantikan Tanpa Makeup Pertama di Dunia

Putri Ariani, Ungkap Pesan Yang Disampaikan Simon Cowell

Walaupun dia ingin dikenal sebagai musisi dengan banyak warna yang dapat mengekspresikan dirinya secara penuh. Karenanya dari itu kali ini dia tak ingin mendefinisikan karyanya cuma dalam satu genre sehingga dia dapat dikenal sebagai Nadin yang memiliki warna musik bermacam.

“Sengaja saya ingin banget bikin karya sesuatu yang tak dapat didefinisikan menjadi satu genre. Ini yakni langkahku untuk dapat dipandang sebagai seseorang yang lebih multi-dimensional dibanding saya yang sebelumnya. Kita akan melihat bahwa bagi Nadin, dunianya yakni Nadin, cintanya yakni Nadin. Namun, dekilnya juga Nadin Amizah,” ungkap dia.

Dalam album itu ada lima produser yang dipercaya menolong Nadin untuk menghasilkan “Untuk Dunia, Cinta, dan Kumalnya”, salah satunya yakni Lafa Pratomo yang menolong Nadin dengan “Bunga Tidur”, “Rayuan Perempuan Gila”, “Ah”, “Di Akhir Perang” dan “Tawa”.

Lalu ada Gusti Irwan Wibowo di nyanyian “Jangan Ditelan” dan “Berpayung Yang, Rifan Kalbuadi di nyanyian “Segala Saya Dirayakan” dan “Abadi”, Will Mara di nyanyian “Namun Diterima”, dan terakhir ada Rayhan Rizki Ramadhon di “Nadin Amizah”.

Dari sisi komposer, Nadin menggandeng Zulqi Ramadhana, Sal Priadi, serta Teddy Adhitya yang membuat setiap karyanya semakin kental dengan keberagaman pada musikalitasnya.

Nadin mengaku album “Untuk Dunia, Cinta, dan Kumalnya” yakni pendekatan berkarya yang baru, dia pun percaya diri bahwa akan banyak pendengar mencintai musiknya itu dan dapat diterima banyak orang.

“Harapan saya justru yakni album ini enggak perlu viral. Bukan itu yang saya kejar. Saya ingin karya ini nyawanya sepanjang minimal atau pun dapat lebih dari album ‘Selamat Ulang Tahun’. Biar jadi sesuatu yang lekat, bukan cuma diterima, tapi, lekat banget sama pendengarnya,” kata Nadin.