
Pesepakbola Eropa yang Dibekukan Klub karena Bela Palestina
Beberapa para pesepakbola di Eropa dibekukan klubnya sendiri usai menyatakan sikap membeli Palestina dari serangan Israel. Siapa saja? Para pesepakbola di Eropa ramai-ramai menyuarakan keprihatinannya kepada Palestina atas invasi yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Dilansir detikSport dari berbagai sumber, beberapa pesepakbola Eropa Slot777 yang mendukung Palestina malah berakhir dibekukan oleh klubnya sendiri. Mereka adalah Anwar El Ghazi, pemain Bundesliga dari klub Mainz 05 dan Youcef Atal pemain Nice dari Liga Prancis. Anwar El Ghazi menyatakan penyerangan Israel kepada Palestina adalah genosida. Pemain berkebangsaan Belanda itu merasakan pilunya penderitaan warga Palestina.
“Ini bukan perang, ketika satu pihak memutus pasokan air, makanan, dan listrik. Ini bukan perang, karena satu pihak memiliki senjata nuklir. Ini adalah genosida dan pembantaian massal. Dari sungai sampai ke laut, Palestina akan merdeka,” tulisnya di akun Instagram pribadinya.
Pihak Mainz 05 memberikan pernyataan. Pernyataan Anwar El Ghazi dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai klub.”FSV Mainz 05 sudah membebaskan Anwar El Ghazi dalam latihan dan tugas-tugas berkaitan dengan pertandingan. Keputusan ini diambil sebagai hasil dari unggahan sosial media yang dihapus pemain 28 tahun itu pada Minggu sore,” begitu isi pernyataan Mainz 05.
“Pada unggahan itu, El Ghazi mengambil posisi dalam konflik yang terjadi di Timur Tengah yang mana tak bisa diterima klub. Sebelum memutuskan ini, klub dan pemain sudah terlibat dalam diskusi dalam,”
“Mainz 05 menghormati perspektif-perspektif berbeda dalam konflik berpuluh-puluh tahun dan kompleks di Timur Tengah. Namun, klub menjauhkan diri dari hal tersebut dalam konten-konten di media sosial, mengingat itu tidak selaras dengan nilai-nilai klub,” demikian isi rilis Mainz 05. Terbaru, para penyerang top Mohamed Salah dan Karim Benzema juga menyatakan dukungannya kepada Palestina. Namun, belum ada pernyataan tanggapan dari Liverpool dan Al Ittihad.
Bendera Palestina dan Israel Dilarang Berkibar di Liga Inggris
Pihak Premier League menyarankan klub-klub Liga Inggris untuk melarang suporter mengibarkan bendera Palestina dan Israel. Meski, tetap ada pengheningan cipta. Konflik Israel dan Palestina terus memanas. Di awal bulan Oktober ini, Hamas melancarkan serangan ke festival musim di wilayah Israel yang berdekatan dengan Gaza dan menimbulkan 1.000-an korban jiwa.
Israel membalas lewat serangan udara bertubi-tubi dengan korban jiwa mencapai 3.000-an. Terbaru, rumah sakit RS Baptis Al-Ahli di jalur Gaza, pada Rabu (18/10) dini hari WIB porak-poranda karena diduga serangan rudal Israel dan menelan 500 korban jiwa meninggal dunia, kebanyakan adalah anak-anak.
Para pesepakbola di dunia sudah bersuara untuk menghentikan perang, serta membela Palestina. Pihak Football Association (FA) yang merupakan federasi sepakbola di Inggris pun sudah sepakat dengan pihak Premier League untuk mengadakan pengheningan cipta di laga-laga akhir pekan ini.
Selain itu, para pemain juga akan memakai ban hitam untuk menghormati para korban jiwa di Israel dan Palestina. Tak ketinggalan, Premier League bakal memberikan bantuan ke Palang Merah Inggris untuk disalurkan ke korban-korban di Gaza dan di Israel.
Dilansir dari The Athletic, pihak Premier League berduka dengan konflik di Israel dan Palestina. Meski begitu, pihak Premier League meminta suporter untuk tidak mengibarkan bendera kedua negara tersebut di stadion!
Usut punya usut, pihak Premier League sudah berkonsultasi dengan Organisasi Keselamatan dan Kelompok Yahudi di Inggris. Langkah itu seterusnya akan dilanjutkan ke masing-masing klub. Beberapa klub sebenarnya sudah punya aturan serupa, yakni pelarangan pengibaran bendera yang negaranya berkonflik di dalam stadion. Misalnya, seperti Tottenham Hotspur.

